Sabtu, 30 April 2011

Benarkah Tasawuf Berasal Dari Hindu?

Benarkah Tasawuf Berasal Dari Hindu?
www.tasawufislam.blogspot.com: Ada kalanya orang menilai sesuatu dari segi kemiripan dan persamaan, sehingga sesuatu dikait-kaitkan untuk mengelabui sesuatu seolah-olah berasal dari sesuatu, pada hal sesuatu jika dikaji lebih dalam lagi tidak berkaitan dengan sesuatu lainnya yang mereka kait-kaitkan itu. Segelintir orang meyakinkan orang lain tentang asal muasal tasawuf berasal dari Hindu, mereka biasanya melihat dari sisi kesederhanaan kehidupan para sufi mirip dengan kesederhanaan kehidupan para pendeta Hindu dan kebiasaan sufi seolah mirip dengan kebiasaan para pendeta Hindu yaitu suka menyendiri. Bah puang, parah, salah faham doi, beda dong.

Para pendeta Hindu hidup sederhana karena takut bermewah di hadapan para roh sembahannya, yang disembah para pendeta Hindu adalah roh. Berbeda dengan kaum sufi, para sufi adalah Muslim (beragama Islam), hidup sederhana karena anjuran dan sunnah Rasulullah, yang disembah para sufi adalah Allah Subhanahu Wata'ala. Para Sufi menyendiri untuk ritual ibadah zikrullah, karena sangking cinta dan rindunya kepada Allah sehingga para sufi ingin berdua-duaan dengan Allah, sementara para pendeta Hindu menyendiri ingin berdua-duaan dengan roh-roh gentayangan sembahannya dalam rangka mencari wangsit roh. Para pendeta Hindu tidak sholat, tidak zikrullah dan tidak berdo'a kepada Allah dan bahkan tidak kenal dengan Allah. Bedakaaan?

Maka batallah semua pendapat yang mengatakan bahwa Tasawuf berasal dari Hindu, sebab Tasawuf tidak ada dalam Hindu, karena Tasawuf hanya ada dalam Islam diproklamirkan oleh 'Ulama Islam dan bukan diproklamirkan oleh para Pendeta Hindu. Tasawuf diamalkan oleh Muslim dan bukan oleh penganut Hindu. Tasawuf mencontohkan akhlaq Muhammad SAW dan bukan mencontohkan ritual pendiri Hindu. Fahimtum? Camkan itu, begitu kata Kiyai Mas Gun di hadapan para Mahasiswanya saat memberi kuliah Ilmu Tasawuf di hari ini. www.tasawufislam.blogspot.com

Tariqat Muhammadiyah

Tariqat Muhammadiyah
Tasawuf Islam: "Karena tariqat artinya adalah jalan, maka yang saya maksud dengan tariqat Muhammadiyah dalam kajian ini adalah jalan yang ditempuh oleh Muhammadiyin dalam mengabdikan dirinya kepada Allah, sehingga dapat masuk ke pintu sorga. Semoga bukan cuman berada di pintu sorga sebagai penonton saja, tetapi ikut di dalam sorga itu sebagai ahli dan penghuni sorga. Ndak ada Lho, ndak rame, hehehee." (Mas Gun).

Muhammadiyin memiliki beberapa maqam, diantaranya adalah:

A. Maqam Qalbiyah

Maqam qolbi ini terdiri dari:
1. Berpegang teguh kepada Al-Qur'an
2. Berpegang teguh kepada As-Sunnah Rasulullah
3. Berpegang teguh kepada Hadits Shahih
4. Berpegang teguh kepada aqidah Qur'aniyah wal haditsiyah
5. Berpegang teguh kepada hukum Qur'aniyah wal haditsiyah
6. Tegas dalam perkara bid'ah
7. Istiqamah dalam memberantas syirkullah
8. Berlaku sedang dalam beramal
9. Taqwa


B. Maqam Fikriyah

Untuk meningkatkan kualitas insani Muhammadiyin, Muhammadiyah menempuh proses pendidikan berjenjang, diantaranya adalah:

Pendidikan Formal:
1. Taman Kanak-Kanak Busthanul Athfal (TK ABA)
2. Sekolah Dasar Muhammadiyah (SDM)
3. Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah (MTs.M) atau SMPM
4. Madrasah Aliyah Muhammadiyah (MAM) atau SMAM
5. Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM, S.1, S.2, S.3)

Pendidikan Non Formal:
1. Taman Bacaan Al-Qur'an
2. Penataran Kepemimpinan Muhammadiyah
3. Perkaderan Muhammadiyah
4. Pengajian Pimpinan Muhammadiyah
5. Tabligh Mobil Muhammadiyah
6. Tabligh Akbar Muhammadiyah
7. Pembinaan Ortom Muhammadiyah

C. Maqam Jasadiyah

1. Pimpinan Ranting Muhammadiyah
2. Pimpinan Cabang Muhammadiyah
3. Pimpinan Daerah Muhammadiyah
4. Pimpinan Wilayah Muhammadiyah
5. Pimpinan Pusat Muhammadiyah

D. Maqam Estafeta Kaderisasi Muhammadiyah

1. Ikatan Pelajar Muhammadiyah
2. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
3. Tapak Suci Putra Muhammadiyah
4. Pemuda Muhammadiyah
5. Nasyiyathul 'Aisyiyah
6. 'Aisyiyah
7. Muhammadiyah